Makalah
METODE MENGHAFAL AL-QUR'AN SIMA'I
DI
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : YULIANA
SEMESTER : I
JURUSAN : TARBIYAH
PRODI : PAI
UNIT : A
DOSEN
PEMBIMBING : SODIKIN,MA
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI
GAJAH PUTIH
TAKENGON
ACEH TENGAH
ACEH
1434 H / 2013
M
بسم الله الرحمن الرحيم
Puji-pujian
dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam, atas segala karunia
dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, meskipun
penulis akui bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maksud
penulisan makalah ini adalah membantu para mahasiswa, terutama bagi kami
pemakalah sendiri, dan bagi seluruh rekan mahasiswa agar dapat memahami
mengenai pembahasan ini, oleh karena itu penulis mencoba menjembatani
permasalahan di atas dengan menyusun makalah ini.
Dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing
Mata Kuliah ini yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan pemahaman.
Mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat bagi pembaca semua. Dan penulis senantiasa mengharapkan
kritik dan saran membangun dari siapa saja agar makalah ini lebih bermanfaat
dan kualitasnya lebih
baik di masa akan datang. Amin...
Takengon, oktober,
2013
P
e n u l i s
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI
..................................................................................................... ii
BAB I : PENDAHULUAN
.................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah
..................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...............................................................
2
C. Tujuan Penulisan ................................................................. 2
BAB II :
METODE MENGHAFAL AL-QUR’AN SIMA’I ................ 3
A. Pengertian
............................................................................ 3
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
......................................
3
C. Ciri-ciri Sima’i
..................................................................... 4
BAB III PENUTUP
................................................................................. 6
A. Kesimpulan
.......................................................................... 6
B. SARAN
................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Allah telah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk
memperhatikan Al-qur’an dengan membacanya, mentadabburinya dan mengamalkannya.
Al-qur’an dijadikan sebagai manhaj hidup dan santapan ruhiyah supaya
mendapatkan kehidupan yang baik dan barokah dibawah naungan petunjuknya,
mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat serta bisa mewujudkan keamanan,
kemuliaan dan keteguhan untuk masyarakat kita melalui penerapan hukum-hukum
nya.
Al-qur’an adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada
nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril sebagai petunjuk bagi
orang-orang mu’min menuju jalan yang sebaik-baiknya . Firman Allah surat
Al-Isra’ ayat 9 :
Artinya :
“sesungguhnya
Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi
kabar gembira kepada orang-orang mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi
mereka ada pahala yang besar”. (QS.
Al-Isra’:9).
Depag
RI. Al-Qur’an dan terjemahannya, (Jakarta : Diponegoro,2008), hal. 283
Salah satu upaya untuk menjaga
kemurnian Al-Qur’an adalah dengan cara menghafal seperti jalan yang ditempuh
oleh para sahabat Nabi, hal ini terutama yang dilakukan oleh Lembaga Pendidikan
Islam lainnya baik formal maupun informal, sejak dari jenjang pendidikan sampai
dengan jenjang pendidikan tinggi.
Ada
berbagai metode dalam menghafal Al-Qur’an salah satunya adalah metode sima’i,
yaitu menghafal Al-qur’an dengan cara mendengarkan atau menyimak. Oleh karena
itu, penulis disini akan membahas makalah dengan judul “Metode Menghafal Al-Qur’an Dengan Metode Sima’i”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikiut :
1.
Apa itu Metode Sima’i
2.
Bagaimana praktek metode sima’i dalam menghafal
Al-qur’an?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
1.
Pengertian metode sima’i
2.
Praktek metode sima’i dalam menghafal Al-Qur’an
BAB
II
METODE
MENGHAFAL AL-QUR’AN SIMA’I
A. Pengertian
Sima’i artinya
mendengar. Yang dimaksut dengan metode ini ialah mendengarkan suatu bacaan
untuk dihafalkannya ². Metode ini akan sangat efektif bagi penghafal yang
mempunyai daya ingat ekstra, terutama bagi penghafal tunanetra atau anak yang
masih dibawah umur yang belum mengenal baca tulis Al-qur’an.
Perbedaan metode
ini dengan metode yang lain adalah pada pemaksimalan fungsi indra pendengar.
Pada metode ini penghafal mendengar lebih dulu ayat-ayat yang akan
dihafalkannya untuk kemudian berusaha diingat-ingat. Metode ini bisa dilakukan
dengan mendengar bacaan dari guru, atau dari rekaman bacaan Al-qur’an (murttal
Al-qur’an).
B. Langkah-langkah Pembelajaran
Metode ini dapat
dilakukan dengan dua alternatif :
1.
Mendengar dari guru yang membimbingnya, terutama
bagi penghafal tunanetra atau anak-anak.dalsm hal seperti ini, instruktur
dituntut untuk lebih berperan aktif, sabar dan teliti dalam membacakan dan
membimbingnya, karena ia harus membacakannyasatu persatu ayat untuk
²Abul Rabbi
Nawabuddin, Metode Efektif Menghafal Al-Qur’an,(Jakarta : Tri Daya
Inti,tt),hal.11
Dihafalnya, sehingga penghafal mampu menghafalnya
secara sempurna. Baru kemudian dilanjutkan dengan ayat berikutnya.
2.
Merekam dahulu ayat-ayat yang akan dihafalkannya
kedalam fita kaset sesuai dengan kebutuhan dalam kemampuannya. Kemudian kaset
diputar dan didengar dengan seksama sambil mengikuti secara perlahan-lahan.
Kemudian diulang lagi dan di ulang lagi, dan seterusnya menurut kebutuhan
sehingga ayat-ayat tersebut benar-benar hafal diluar kepala. Setelah hafalan
dianggap cukup mapan barulah berpindah kepada ayat-ayat berikutnya dengan cara
yang sama, dan demikian seterusnya. Metode ini akan sangat efektif untuk
penghafal tunanetra, anak-anak atau penghafal mandiri atau untuk takrir
(mengulang kembali) ayat-ayat yang sudah dihafalnya yang menggunakan metode
ini, harus menyediakan alat-alat bantu secukupnya, seperti tape recorder, pita
kaset dan lain-lain.³
C. Ciri-ciri Sima’i
Dalam bahasa
Indonesia, terdapat padanan kata yang di asumsikan sebagai kata serapan dari
kata sima’i yaitu kata “simak”. Dalam kamus bahasa indonesia diartikan
mendengarkan (memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang
atau mempelajaridengan teliti. Apabila dipadukan kedua pemahaman antara
“sima’i” dan kata “simak” sebagai
³Ahsin W.Al-Hafizh,Bimbingan Praktis menghafal
Al-Qur’an (Jakarta : Bumi Aksara,2005),hal.64
Depdiknas, kamus Bahasa Indonesia,(Jakarta:pusat
Bahasa Depdiknas,2008),hal.1350
Padanya, maka ciri-ciri dari metode sima’i (metode
mendengarkan) ini adalah sebagai berikut :
1.
Adanya perantara, dalam hal ini adalah orang. Disini
dapat saja mendengarkan bacaan yang kita lakukan untuk di koreksi kebenarannya.
2.
Adanya alat sebagai media, seperti kaset, rekaman,
headset, DVD, VCD, dan lain-lain
3.
Dilakukan secara berulang-ulang
4.
Adanya perhatian yang serius terhadap objek yang di
dengarkan.
Metode sima’i yang
diterjemahkan dengan kata mendengarkan bacaan Al-Qur’an adalah sesuatu yang
sangat penting, karena hal itu memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
hafalan, sehingga membekas dalam tempo yang lama. Metode mendengarkan Al-Qur’an
ini bukanlah metode baru ataupun inovatif, akan tetapi ia adalah metode Nabi
Muhammad SAW.
Ayat-ayat yang akan
dihafalkan dapat didengarkan melalui kaset-kaset tilawah Al-Qur’an yang telah
diakui keebsahannya, mendengarkannya harus dilakukan dengan berulang-ulang.
Tentunya dalam metode ini, para penghafal tidak di anjurkan untuk maju ketahap
proses penghafalan, sebelum ayat-ayat yang hasil pendengarannya membekas dan
memperangka dalam pikirannya.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Sima’i
artinya mendengar. Yangh dimaksut dengan metode ini ialah mendengarkan suatu
bacaan untuk dihafalkannya. Metode ini akan sangat efektif bagi penghafal yang
mempunyai daya ingat ekstra, terutama bagi penghafal tunanetra atau anak yang
masih dibawah umur yang belum mengenal baca tulis Al-Qur’an.
Ciri-ciri
metode sima’i adalah sebagai berikut.
1.
Adanya perantara, dalam hal ini adalah orang. Disini
dapat saja mendengarkan bacaan yang kita lakukan untuk mengkoreksi kebenarannya
2.
Adanya alat sebagai media, seperti kaset,rekaman,
headset,DVD.VCD dan Lain-lain
3.
Dilakukan secara berulang-ulang
4.
Adanya perhatian yang serius terhadap objek yang
didengarkan.
B.
SARAN
Terkait
dengan pelaksanaan metode sima’i sebagai metode menghafal Al-qur’an, maka
hendaknya jika menggunakan orang sebagai perantara untuk didengarkan atau
mendengarkan bacaan yang kita hafal, hendaklah orang yang benar-benar hafal
dengan bacaan ayat Al-Qur’an.
Abdul Rabbi Nawabuddin, Metode
Efektif Menghafal Al-qur’an,(Jakarta:Tri Daya Inti,tt),hal.11
DAFTAR PUSTAKA
Abul
Rabbi Nawabuddin,tt, Metode Efektif
Menghafal Al-Qur’an, Jakarta: Tri Daya Inti
Ahsin
W.Al-Hafizh,2005,Bimbingan Praktis
Menghafal Al-Qur’an, Jakarta:Bumi Aksara
Depag
RI,2008,Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta:Diponegoro
Depdiknas,2008,
Kamus Bahasa Indonesia,Jakarta:Pusat
Bahasa Depdiknas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar