Selasa, 21 November 2017

Makalah
SEJARAH PERADPAN ISLAM DI ASIA TENGGARA
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam
Di susun
O
L
E
H
Reza Rahmatillah
Dosen : Fadilawati S.Ag
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Gajah Putih Takengon
Aceh Tengah-Aceh

2013/2014








KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, shalawat beserta salam  keharibaan  nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dengan jalan agama yang di bawanya dan sunnahnya. Makalah  ini kami  diselesaikan dalam rangaka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
Dalam makalah kami ini tentu mempunyai banyak kekurangan serta  pembaca mungkin menemukan suatu kesalahan, maka keritikan dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk kebaikan dalam pembuatan makalah kami yang selanjutya.
Dengan selesainya makalah ini penulis mengucapkan Alhamdulillah kepada Allah SWT, serta mengucapkan terimakasih banyak kepada kedua orang tua kami yang telah mendidik dan membimbing kami sampai saat ini dan ucapan terimakasih kami ucapkan kepada teman-teman serta krue yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini. Semoga bermanfaat, Amin.

Takengon, 08 November 2013

                  Penulis


DAFTAR ISI
Kata pengantar...................................................................................... i
Daftar isi................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.............................................................. 1
B.     Rumusan Masalah....................................................................... 1
C.     Tujuan Penulisan......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN KOMPONEN KURIKULUM
A.    Sekilas tentang asia tenggara....................................................... 2
B.     Proses masuknya islam ke asia tenggara...................................... 3
C.     Perkembangan islam di asia tenggara.......................................... 5
D.    Masuknya islam ke asia tenggara................................................ 7
E.     Masuknya islam ke negara-negara di asia tenggara..................... 11
BAB II PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................. 15
B.     Saran ...........................................................................................  15
Daftar pustaka....................................................................................... iii



BAB I
 PENDAHULUAN
A.    Latar belakang masalah
Sejarah asia tenggara dimulai sejak zaman prasejarah. Masyarakat dan kebudayaan di asia tenggara, dikemudian hari berkembang menjadi  beragam budaya dan bangsa yang berbeda-beda dan spesifik, dengan pengaruh dari  budaya tiongkok. Pada masa pra dan pasca kolonialisme, budaya arab dan budaya eropa juga memiliki pengaruh yang besar bagi masyarakat asia tenggara pada umumnya.
Sejarah masuknya islam diasia teeggara sampai saat ini merupakan polemik panjang yang menimbulkan pro dan kontra antara serawan, agamawan, arkeolog, dan intelektual. Namun, yang menjadi referensi umum, masuknya islam diasia tenggara adalah melalui proses perdagangan internasional yang berpusat diselat malaka melalui para pedagang muslim persia dan arab. Dan berikut akan dibahas tentang masuknya islam ke asia tenggara.
B.     Rumsan masalah

Ø  Bagaimana sejarah melukiskan perkembangan islam di asia tenggara ?
Ø  Perubahan apa yang terjadi setelah berkembangnya islam di asia tenggara?

C.    Tujuan penulisan

ü  Untuk mengetahui perkembangan islam yang terjadi diasia tenggara serta perubahannya.




BAB II
PEMBAHASAN

SEJARAH PERADABAN ISLAM DI
ASIA TENGGARA

A.    Sekilas Tentang Asia Tenggara
Asia Tenggara adalah sebuah kawasan dibenua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Indonesia, Cina, dan Semenanjung Malaya serta kepulauan disekitarnya. Asia Tenggara juga berbatasan dengan Republik Rakyat Cina disebelah utara, Samudra Pasifik ditimur, Samudra Hindia diselatan, dan Samudra Hindia, teluk Benggala, dan anak benua India dibarat.
Asia Tenggara biasa dipisah dalam dua kelompok : Asia Tenggara Daratan (ATD) dan Asia Tenggara Maritim (ATM).
Negara-negara yang termasuk ke dalam ATD adalah :
1.  Kamboja
2.   Laos
3.   Myanmar
4.   Thailand
5.   Vietnam
Negara-negara yang termasuk ATM adalah :
1.BruneiDarussalam.
2. Filipina
3.   Indonesia
4.   Malaysia
5.   Singapura
6.   TimorLeste
Di Asia Tenggara, Islam merupakan kekuatan sosial yang patut diperhitungkan, karena hampir seluruh negara yang ada di Asia Tenggara penduduknya, baik mayoritas ataupun minoritas memeluk agama Islam. Misalnya, Islam menjadi agama resmi negara federasi Malaysia, Kerajaan Brunei Darussalam, negara Indonesia (penduduknya mayoritas atau sekitar 90% beragama Islam), Burma (sebagian kecil penduduknya beragama Islam), Republik Filipina, Kerajaan Muangthai, Kampuchea, dan Republik Singapura (Muzani, 1991: 23).
Asia Tenggara dianggap sebagai wilayah yang paling banyak pemeluk agama lslamnya. Termasuk wilayah ini adalah pulau-pulau yang terletak di sebelah timur lndia sampai lautan Cina dan mencakup lndonesia, Malaysia dan Filipina.
B.     Proses Masuknya Islam ke Asia Tenggara
Islam masuk ke Asia Tenggara disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang. Hal ini berbeda dengan daerah Islam di Dunia lainnya yang disebarluaskan melalui penaklukan lewat peperangan. Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan damai, terbuka dan tanpa pemaksaan sehingga Islam sangat mudah diterima masyarakat Asia Tenggara.
Mengenai kedatangan Islam di negara-negara yang ada di Asia Tenggara hampir semuanya didahului oleh interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab, India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan. Pada abad ke-5 sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang Muslim yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir.
Menurut Uka Tjandra Sasmita, prorses masukya Islam ke Asia Tenggara yang berkembang ada enam, yaitu:
1.    Saluran perdagangan
Pada taraf permulaan, proses masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia dan India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat, Tenggara dan Timur Benua Asia. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak.
2.    Saluran perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawin mereka di islamkan terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses Islamisasi.
3.    Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi selain mengajarkan telosofi. Mereka mahir dalam soal magis dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang mengawini puteri-puteri bangsawan setempat. Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran pribumi pra-Islam itu.
4.    Saluran pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu mengajarkan Islam.
5.    Saluran kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam cerita itu di sisipkan ajaran nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan seni ukir.
6.    Saluran politik
Salah satu contohnya berada Di Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam. [1]
C.    Perkembanggan Islam di Asia Tenggara
Sebagaimana telah diuraikan di atas, pada term penyebaran Islam di Asia Tenggara yang tidak terlepas dari kaum pedagang Muslim. Hingga kontrol ekonomi pun di monopoli oleh mereka. Disamping itu pengaruh ajaran Islam sendiripun telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan Masyarakat Asia Tenggara.
Islam mentransformasikan budaya masyarakat yang telah di-Islamkan di kawasan ini, secara bertahap. Islam dan etos yang lahir darinya muncul sebagai dasar kebudayaan. Namun dari masyarakat yang telah di-Islamkan dengan sedikit muatan lokal. Islamisasi dari kawasan Asia Tenggara ini membawa persamaan di bidang pendidikan. Pendidikan tidak lagi menjadi hak istimewa kaum bangsawan. Tradisi pendidikan Islam melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Setiap Muslim diharapkan mampu membaca al-Qur’an dan memahami asas-asas Islam secara rasional dan dengan belajar huruf Arab diperkenalkan dan digunakan di seluruh wilayah dari Aceh hingga Mindanao. Bahasa-bahasa lokal diperluasnya dengan kosa-kata dan gaya bahasa Arab. Bahasa Melayu secara khusus dipergunakan sebagai bahasa sehari-hari di Asia Tenggara dan menjadi media pengajaran agama. Bahasa Melayu juga punya peran yang penting bagi pemersatu seluruh wilayah itu.
Sejumlah karya bermutu di bidang teologi, hukum, sastra dan sejarah, segera bermunculan. Banyak daerah di wilayah ini seperti Pasai, Malaka dan Aceh juga Pattani muncul sebagai pusat pengajaran agama yang menjadi daya tarik para pelajar dari sejumlah penjuru wilayah ini.
System pendidikan Islam kemudian segera di rancang. Dalam banyak batas, Masjid atau Surau menjadi lembaga pusat pengajaran. Namun beberapa lembaga seperti pesantren di Jawa dan pondok di Semenanjung Melaya segera berdiri. Hubungan dengan pusat-pusat pendidikan di Dunia Islam segera di bina. Tradisi pengajaran Paripatetis yang mendahului kedatangan Islam di wilayah ini tetap berlangsung. Ibadah Haji ke Tanah Suci di selenggarakan, dan ikatan emosional, spritual, psikologis, dan intelektual dengan kaum Muslim Timur Tengah segera terjalin. [2]


D.    Masuknya Islam Ke Indonesia
Terdapat beberapa perbedaan pendapat dikalangan ahli sejarah mengenai masuknya islam pertama kali di indonesia. Berikut pendapat para ahli sejarah tersebut :
1.   Menurut Zainal Arifin Abbas, Agama Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M (684 M). Pada tahun tersebut datang seorang pemimpin Arab ke Tiongkok dan sudah mempunyai pengikut dari Sumatera Utara. Jadi, agama Islam masuk pertama kali ke Indonesia di Sumatera Utara.
2.   Seminar tentang masuknya Islam ke Indonesia di Medan tanggal 17-20 Maret 1963, mengambil kesimpulan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad I H/abad 7 M langsung dari Arab. Daerah pertama yang didatangi ialah pesisir Sumatera.
Wan Husein Azmi mengemukakan dalam makalahny, ada tiga teori tentang kedatangan islam ke wilayah melayu, yaitu ;
1.   Teori arab, yaitu datangnya islam ke melayu secara langsung dari Arab, karena muslim wilayah melayu berpegang pada madzhab Syafi’i yang lahir di semenanjung tanah arab. Teori ini di sokong oleh Sir John Crawford.
2.   Teori india, yakni bahwa islam datang ke india. Teori ini lahir selepas tahun 1883 M., dibawa oleh C. Snouch Hurgronye. Pendukung teori ini , diantaranya adalah Dr. Gonda, Van Ronkel, Marrison, R.A. Kern, dan C.A.O. Van Nieuwinhuize.
3.   Teori cina, yakni bahwa islam datang kewilayah nusantara dari Cina. Teori ini kemukakan oleh Emanuel Gidinho de Eradi, seorang scientis Spanyol.
Kennet W.morgan menerangkan bahwa berita yang dapat dipercaya tentang islam di indonesia yang mula-mula sekali terdapat dalam berita Marcopolo. Dalam perjalanannya kembali ke Venezia pada tahun 692 (1929 M)., marcopolo setelah bekerja pada kubilai Khan di Tiongkok, singgah diperlak, sebuah kota dipantai utara sumatra. Menurutnya penduduk perlak ketika itu diislamkan oleh pedagang yang dia sebut kaum saracen. Wilayah-wilayah pangeran disekitar perlak didiami oleh penyembah berhala yang belum beradab. Disamara marcopolo menanti angin selama lima bulan. Disitu ia dan anggota rombongannya harus menyelamatkan diri dari serangan orang-oramg biadab didaerah itu yang mendirikan banteng yang dibuatnya dari pancang-pancang kota samara menurut pemberian amrcopolo yang tak jauh dari situ, yang dia sebut basma, kemudian dikenal dengan nama samudra dan pasai, dan buah kota yang dipisahkan oleh sungai pasai, yang tidak jauh letaknya disebelah utara perlak (P.A Hoesein Djajadiningrat, dkk., 1963 :119).[3]
a.      Perkembangan Islam di beberapa wilayah Nusantara (Indonesia)
1.      Di Sumatra

Kesimpulan hasil seminar medan diatas, dijelaskan bahwa wilayah nusantara yang mula-mula dimasuki islam adalah pantai barat pulau sumatra dan daerah pasai yang terletak di Aceh Utara yang kemudian masing-masing kedua daerah tersebut berdiri kerajaan islam yang pertama yaitu kerajaan perlak dan samudra pasai. Menurut keterangan Prof. Aly Hasmy dalam makalah pada seminar “sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Aceh “ yang di gelar tahun 1978 disebutkan bahwa kerajaan samudra pasai  lah kerajaan pertama  dinusantara dengan rajanya yang pertama adalah Sultan Malk Al-shaleh (1261-1291).  Sultan Malik As-Saleh sendiri semula bernama Merah Silu setelah mengawini putri raja Perlak kemudian masuk islam berkat pertemuannya dengan utusan Syarif Mekkah yang kemudian memberi gelar Sultan Malik as-Saleh.
Kerajaan islam samudra pasai adalah  kerajaan islam pertama di indonesia. Kemunculan sebagai kerajaan islam diperkirakan sekitar awal atau pertengan abad ke-13 M sebagai hasil proses Islamisasi daerah-daerahpantai yang pernah disinggahi oleh para pedagang muslim sejak abad ke-7 M, dan seterusnya.
Raja pertama adalah Malik as-Sholeh pulau sumatara adalah daerah  nusantara yang paling awal melakukan kontak dengan para saudagar muslim Sebelum sampai di Cina, para pedagang dari Arab, Persia dan India singgah di pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantai Sumatera. Pada saat yang sama kerajaan sriwijaya sedang mengalami kemunduran, pusat-pusat pelabuhan dagang terus bergeser kearah utara. Keberadaan para saudagar muslim merupakan sumber ekonomi yang sangat menguntungkan. Keunggulan pedagang muslim memudahkan mereka memantapkan posisi, sehingga dengan mudah bisa masuk kelingkaran istana melalui perkawinan dengan perempuan dari kalangan bangsawan setempat. Letak kerajaan samudra pasai berada di pesisir timur laut aceh (Aceh Utara sekarang). Kerajaan samuda pasai ini berdiri sampai tahun 1524 M.

2.      Di Jawa

Benih-benih kedatangan Islam di pulau Jawa sebenarnya sudah dimulai pada abad pertama Hijriyyah atau abad ke-7 M. Hal ini di tuturkan oleh Prof.Buya Hamka dalam bukunya Sejarah umat Islam, bahwa pada tahun 674 M sampai 675 M. Sahabat Nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan pernah singgah di tanah Jawa (kerajaan Kalingga) menyamar sebagai pedagang. Bisa jadi Muawiyyah saat itu baru penjajagan saja, tapi pposes dakwah selanjutnya dilakukan oleh para da’i yang berasal dari Malaka atau kerajaan Pasai sendiri. Sebab saat itu lalu lintas atau jalur hubungan antara Malaka dan pasai di satu pihak dengan Jawa dipihak lain sudah begitu pesat.
Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali sanga, yaitu :[4]
a.    Maulana Malik Ibrahim ( Sunan Gresik )
b.   Raden Ali Rahmatullah ( Sunan ampel )
c.    Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku ( Sunan Giri )
d.   Makhdum Ibrahim ( Sunan Bonang )
e.    Raden Syahid ( Sunan Kalijaga)
f.    Syarifuddin ( Sunan Drajat )
g.   Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung Jati )
h.   Raden Umar Said ( Sunan muria )

3.       Di Sulawesi
Ribuan pulau yang ada di Indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau ke pulau. Baik atas motivasi ekonomi maupun politikdan kepentingan kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan merambah Sulawesi. Dan di Sulawesi terdapat kerajaan Gowa yang pada saat itu mempunyai hubungan baik dengan Ternate di bawah pimpinan Babullah yang telah menerima Islam lebih dahulu. Melalui seorang da’i bernama Datuk Ri Bandang agama Islam masuk ke kerajaan ini dan pada tanggal 22 September 1605 Karaeng Tonigallo, raja Gowa yang pertama memeluk Islam yang kemudian bergelar sultan Alaudin Al-Awwal (1591-1636) dan di ikuti oleh perdana mentri dan atau wazir besarnya.
Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam Gowa Tallo menyampaikan pesan Islam kepada kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone. Raja Luwu segera menerima pesan islam di ikuti oleh raja Wajo tanggal 10 Mei 1610 dan raja Bone yang bergelar Sultan Adam menerima Islam tanggal 23 November 1611. Dengan demikian Gowa (Makassar) menjadi kerajaan yang berpengaruh dan di segani.
4.       Di Kalimantan
Islam masuk ke Kalimantan atau yang lebih dikenal dengan Borneo melelui tiga jalur. Jalur pertama melalui malaka yang di kenal sebagai kerajaan Islam setelah perlak dan Pasai. Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis kian membuat dakwah semakin menyebar sebab para mubalig dan komunitas muslim kebanyakan mendiami pesisir barat Kalimantan. Jalur kedua, Islam datang disebarkan oleh para mubalig dari tanah Jawa. Ekspedisi dakwah ke Kalimantan ini mencapai puncaknya saat kerajaan Demak berdiri.
5.       Di Maluku
Kepulauan Maluku terkenal di Dunia sebagai penghasil rempah-rempah, sehingga menjadi daya tarik para pedagang asing, tak terkcuali para pedagang muslim baik dari Sumatra, Jawa, Malaka atau dari mancanegara. Hal ini menyebabkan cepatnya perkembangan dakwah Islam di kepulauan ini. Islam masuk ke Maluku sekitar pertengahan abad ke-15 atau sekitartahun 1440 di bawa oleh para pedagang muslim dari Pasai, Malaka dan Jawa (terutama para Da’i yang dididik oleh para wali sanga di jawa). Tahun 1460 M, Vongi Tidore, raja ternate masuk islam. Namun menurut H.J De Graaft (Sejarawan Belanda) bahwa raja ternate yang benar-benar muslim adalah Zaenal Abidin (1486-1500 M). Setelah itu Islam berkembang ke kerajaan-kerajaan yang ada di Maluku. Tetapi di antara sekian banyak kerajaan Islam yang paling menonjol adalah dua kerajaan, yaitu Ternate dan Tidore.
Raja-raja Maluku yang masuk Islam seperti :
a.       Raja Ternate yang bergelar Sultan Mahrum (1465-1486)
b.      Setelah beliau wafat digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin
c.       Raja Tidore yang kemudian bergelar Sultan Jamaluddin
d.      Raja Jailolo yang berganti nama dengan Sultan Hasanuddin
e.       Pada tahun 1520 Raja Bacan masuk Islam dan bergelar Zaenal Abidin.




E. Masuknya Islam ke Negara-Negara di Asia Tenggara

1.   Malaysia
Malaysia menganut sistem politik yang mirip dengan inggris yaitu demokrasi liberal sampai taun 1960,kemudian pada tahun 1963 terbentuklah federasi malaysia.pada tahun sekitar 1984 brunai memisakan diri dari malaysia dan mendapatkan kemerdekaan pada tanggal 1 januari 1984.pada tahun 1965 singapura juga melepaskan diri dari Malaysia.
2.   Brunai Darussalam
Brunai Darussalam adalah sebuah negara kecil yang terletak di asia tenggara,tepatnya di bagian utara pulau kalimantan.
Kerajaan Brunai Darussalam mempunyai corak pemerintahan monarki konstitusional dengan sultan yang menjabat sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan,merangkap sebagai perdana menteri dan menteri pertahanan dengan di bantu oleh dewan penasihat kesultanan dan di bantu oleh beberapa menteri.
3.   Fillipina
Orang-orang muslim filipina disebut dengan orang moro.jumlah masyrakat moro sekitar 9% total dari populasi rakyat filipina.mayoritas kaum moro bekerja sebagai petani dan nelayan.
Islam di asia menurut Dr. Hamid mempunyai 3 bentuk penyebaran. Pertama, penyebaran Islam melahirkan mayoritas penduduk. Kedua, kelompok minoritas Islam. Ketiga, kelompok negera negara Islam tertindas.
“Dalam  bukunya yang berjudul Islam Sebagai Kekuatan International, Dr. Hamid mencantumkan bahwa Islam di Philipina merukan salah satu kelompok minoritas diantara negara negara yang lain. Dari statsitk demografi pada tahun 1977, Masyarakat Philipina berjumlah 44. 300.000 jiwa. Sedangkan jumlah masyarakat Muslim 2.348.000 jiwa. Dengan prosentase 5,3% dengan unsur dominan komunitas Mindanao dan mogondinao.”
Sejarah masuknya Islam masuk ke wilayah Filipina Selatan, khususnya kepulauan Sulu dan Mindanao pada tahun 1380 M. Seorang tabib dan ulama Arab bernama Karimul Makhdum dan Raja Baginda tercatat sebagai orang pertama yang menyebarkan ajaran Islam di kepulauan tersebut. Menurut catatan sejarah, Raja Baguinda adalah seorang pangeran dari Minangkabau (Sumatra Barat). Ia tiba di kepulauan Sulu sepuluh tahun setelah berhasil mendakwahkan Islam di kepulauan Zamboanga dan Basilan. Atas hasil kerja kerasnya juga, akhirnya Kabungsuwan Manguindanao, raja terkenal dari Manguindanao memeluk Islam. Dari sinilah awal peradaban Islam di wilayah ini mulai dirintis. Pada masa itu, sudah dikenal sistem pemerintahan dan peraturan hukum yaitu Manguindanao Code of Law atau Luwaran yang didasarkan atas Minhaj dan Fathu-i-Qareeb, Taqreebu-i-Intifa dan Mir-atu-Thullab. Manguindanao kemudian menjadi seorang Datuk yang berkuasa di propinsi Davao di bagian tenggara pulau Mindanao. Setelah itu, Islam disebarkan ke pulau Lanao dan bagian utara Zamboanga serta daerah pantai lainnya. Sepanjang garis pantai kepulauan Filipina semuanya berada dibawah kekuasaan pemimpin-pemimpin Islam yang bergelar Datuk atau Raja. Menurut ahli sejarah kata Manila (ibukota Filipina sekarang) berasal dari kata Amanullah (negeri Allah yang aman). Pendapat ini bisa jadi benar, mengingat kalimat tersebut banyak digunakan oleh masyarakat sub-kontinen.[5]
4.   Thailand
Islam di thailand tergolong minoritas karena hampir 95% penduduk thailand memeluk agama budha.sebenarnya pemerintah thailand menyediakan dana keagamaan.kaum muslim di perbolehkan da’wah,sekolah,membentuk organisasi dan mengelola penerbitan litelatur keagamaan.
5.   Singapura
Sekitar 14,9% masyarakat singapura menganut agama islam,di negara singapura terdapat Departemen Urusan Agama Islam dan Majelis Agama Islam Singapura.dan bayak lagi organisasi Islam lainnya.
Dari sekian banyak  negara di asia tenggara hanya Indonesia saja yang mempunyai mayoritas penduduk Islam,bahkan indonesia mendapat predikat negara muslim terbesar di dunia,dengan 90% total penduduk mengaku Islam.
Sebagian  besar agama Islam menyentuh semua negara di asia tenggara walaupun ada sebagian yang minoritas.
6.   Muangthai
Di muangthai terdapat sekitar 2,2 juta kaum muslimin atau 4 % dari pendudukumumnya. Muangthai dibagi menjadi 4 propinsi, yang paling banyak menganut Islam yaitudi propinsi bagian selatan tepatnya di kota Satun, Narathiwat, Patani dan Yala. Pekerjaankaum muslimin Muangthai cukup beragam, namun yang paling dominan adalah petani,pedagang kecil, buruh pabrik, dan pegawai pemerintahan. Agama Islam di Muangthaimerupakan minoritas yang paling kuat di daerah Patani pada awal abad ke-17 pernahmenjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara dan menghasilkan ulamabesar seperti Daud bin Abdillah bin Idris al-Fatani.Di Semenanjung Malaya, Islam mula-mula meyakinkan penguasa setempat di kotaMalaka yang tadinya berada di bawah kekuasaan raja Siam yang beragama Budha. Sekianabad sebelumnya telah datang agama Hindu dan Budha, beliau membangun sebuahperadaban dengan bukti meninggalkan berkas-berkasnya pada rakyat. Menurut Geertzketika Islam tiba pengaruhnya hanya terbatas pada masyarakat ras melayu, sebelum Islamdapat meluas lebih dalam di daratan Asia dibendung oleh kolonialisme yang sebagaikekuatan baru menyebar luas di seluruh kawasan.



BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kawasan Asia Tenggara secara geografis meliputi beberapa Negara yaitu, Kamboja, Laos, Myanmar,Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, timor leste. Negara-negara ini mempunyai identitas dan cirri khas tersendiri
Awal mulanya Negara-negara ini memeluk agama hindu-budha, kemudian islam datang, dan waktu itu orang islam melakukan perdagangan, karena hubungan perdagangan itu berjalan lancar dan saling menguntungkan, akhirnya agama islam disebarkan dan di ajarkan kepada penduduk pribumi. Meskipun pada awalnya ada kendala dan penolakan dari sebagian orang pribumi tetapi dengan kemampuan dan metode dakwah dari orang islam yaitu dengan cara perdagangan, melakukan perkawinan, dan berkoalisi politik dengan raja-raja sekitar maka mampu mengajak masyarakat sekitar mengikuti dan masuk agama islam dan mengembangkanya dengan banyak berdiri masjid-masjid, pesantren-pesantren, para ulama dan kiai, juga banyak berdiri kerajaan islam dibeberapa Negara di asia tenggara.
Indonesia khususnya aceh adalah daerah paling barat dari kepulauan Nusantara adalah yang pertama kali menerima agama islam dan berdiri kerajaan islam yang pertama yaitu kerajaan Pasai.
B.  Saran
Demikian makalah yang berjudul “sejarah peradaban islam diasia tenggara” Penulis buat. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan. Maka, kritik dan saran konstruktif penulis harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini menjadi motivator dan inspirator bagi kita semua.


[1] M.Abdul Karim, Sejarah Peradaban Pemikiran Islam,Yogyakarta:Pustaka,2007 hlm 59
[2] A.Syalabi, 2000, Sejarah dan Kebudayaan Islam III.Al-Husna Zikra : jakarta
hlm. 102
[3] Supriyadi dedi. M.Ag sejarah peradaban islam. 2008 pustaka setia. Bandung hlm 191
[4] Syukur fathah. 2009.sejarah peradaban islam. Pustaka rizki putra.semarang.hlm 189
[5] http://cintailmoe.wordpress.com/2008/04/07 / sejarah-islam-di-filipina / diakses tanggal 1 maret 2010 






DAFTAR PUSTAKA
M.Abdul Karim, Sejarah Peradaban Pemikiran Islam,Yogyakarta:Pustaka,2007 Supriyadi dedi. M.Ag sejarah peradaban islam. 2008 pustaka setia. Bandung Syukur fathah. 2009.sejarah peradaban islam. Pustaka rizki putra.semarang
http://cintailmoe.wordpress.com/2008/04/07 / sejarah-islam-di-filipina / diakses tanggal 1 maret 2010
A.Syalabi, 2000, Sejarah dan Kebudayaan Islam.Al-Husna Zikra : jakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar