Makalah
SEJARAH PERADPAN ISLAM DI ASIA TENGGARA
Makalah ini
dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Sejarah Peradaban Islam
Sejarah Peradaban Islam
Di
susun
O
L
E
H
Reza
Rahmatillah
Dosen
: Fadilawati
S.Ag
Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Gajah Putih Takengon
Aceh
Tengah-Aceh
2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, shalawat beserta salam keharibaan nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing
umat manusia dengan jalan agama yang di bawanya dan sunnahnya. Makalah ini kami diselesaikan dalam rangaka memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam.
Dalam
makalah kami ini tentu mempunyai banyak kekurangan serta pembaca mungkin menemukan suatu kesalahan,
maka keritikan dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk
kebaikan dalam pembuatan makalah kami yang selanjutya.
Dengan
selesainya makalah ini penulis mengucapkan Alhamdulillah kepada Allah SWT,
serta mengucapkan terimakasih banyak kepada kedua orang tua kami yang telah
mendidik dan membimbing kami sampai saat ini dan ucapan terimakasih kami
ucapkan kepada teman-teman serta krue yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah ini. Semoga bermanfaat, Amin.
Takengon,
08 November 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Kata
pengantar......................................................................................
i
Daftar
isi.................................................................................................
ii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah..............................................................
1
B.
Rumusan Masalah.......................................................................
1
C.
Tujuan Penulisan.........................................................................
1
BAB
II PEMBAHASAN KOMPONEN KURIKULUM
A.
Sekilas tentang asia
tenggara.......................................................
2
B.
Proses masuknya islam ke
asia tenggara......................................
3
C.
Perkembangan islam di
asia tenggara..........................................
5
D.
Masuknya islam ke asia
tenggara................................................
7
E.
Masuknya islam ke
negara-negara di asia tenggara.....................
11
BAB
II PENUTUP
A.
Kesimpulan..................................................................................
15
B.
Saran ........................................................................................... 15
Daftar
pustaka.......................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang masalah
Sejarah asia tenggara dimulai sejak zaman prasejarah.
Masyarakat dan kebudayaan di asia tenggara, dikemudian hari berkembang
menjadi beragam budaya dan bangsa yang
berbeda-beda dan spesifik, dengan pengaruh dari budaya tiongkok. Pada masa pra dan pasca
kolonialisme, budaya arab dan budaya eropa juga memiliki pengaruh yang besar
bagi masyarakat asia tenggara pada umumnya.
Sejarah
masuknya islam diasia teeggara sampai saat ini merupakan polemik panjang yang
menimbulkan pro dan kontra antara serawan, agamawan, arkeolog, dan intelektual.
Namun, yang menjadi referensi umum, masuknya islam diasia tenggara adalah
melalui proses perdagangan internasional yang berpusat diselat malaka melalui
para pedagang muslim persia dan arab. Dan berikut akan dibahas tentang masuknya
islam ke asia tenggara.
B. Rumsan
masalah
Ø Bagaimana
sejarah melukiskan perkembangan islam di asia tenggara ?
Ø Perubahan
apa yang terjadi setelah berkembangnya islam di asia tenggara?
C. Tujuan
penulisan
ü Untuk
mengetahui perkembangan islam yang terjadi diasia tenggara serta perubahannya.
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH PERADABAN ISLAM
DI
ASIA TENGGARA
ASIA TENGGARA
A. Sekilas Tentang Asia Tenggara
Asia Tenggara adalah sebuah kawasan
dibenua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Indonesia, Cina, dan
Semenanjung Malaya serta kepulauan disekitarnya. Asia Tenggara juga berbatasan
dengan Republik Rakyat Cina disebelah utara, Samudra Pasifik ditimur, Samudra
Hindia diselatan, dan Samudra Hindia, teluk Benggala, dan anak benua India
dibarat.
Asia Tenggara biasa dipisah dalam
dua kelompok : Asia Tenggara Daratan (ATD) dan Asia Tenggara Maritim (ATM).
Negara-negara yang termasuk ke dalam
ATD adalah :
1. Kamboja
2. Laos
3. Myanmar
4. Thailand
5. Vietnam
2. Laos
3. Myanmar
4. Thailand
5. Vietnam
Negara-negara yang termasuk ATM
adalah :
1.BruneiDarussalam.
2. Filipina
3. Indonesia
4. Malaysia
5. Singapura
6. TimorLeste
2. Filipina
3. Indonesia
4. Malaysia
5. Singapura
6. TimorLeste
Di Asia Tenggara, Islam merupakan
kekuatan sosial yang patut diperhitungkan, karena hampir seluruh negara yang
ada di Asia Tenggara penduduknya, baik mayoritas ataupun minoritas memeluk
agama Islam. Misalnya, Islam menjadi agama resmi negara federasi Malaysia,
Kerajaan Brunei Darussalam, negara Indonesia (penduduknya mayoritas atau
sekitar 90% beragama Islam), Burma (sebagian kecil penduduknya beragama Islam),
Republik Filipina, Kerajaan Muangthai, Kampuchea, dan Republik Singapura
(Muzani, 1991: 23).
Asia Tenggara dianggap sebagai
wilayah yang paling banyak pemeluk agama lslamnya. Termasuk wilayah ini adalah
pulau-pulau yang terletak di sebelah timur lndia sampai lautan Cina dan
mencakup lndonesia, Malaysia dan Filipina.
B. Proses Masuknya Islam ke Asia
Tenggara
Islam masuk ke Asia Tenggara
disebarluaskan melalui kegiatan kaum pedagang. Hal ini berbeda dengan daerah
Islam di Dunia lainnya yang disebarluaskan melalui penaklukan lewat peperangan.
Islam masuk di Asia Tenggara dengan jalan damai, terbuka dan tanpa pemaksaan
sehingga Islam sangat mudah diterima masyarakat Asia Tenggara.
Mengenai kedatangan Islam di
negara-negara yang ada di Asia Tenggara hampir semuanya didahului oleh
interaksi antara masyarakat di wilayah kepulauan dengan para pedagang Arab,
India, Bengal, Cina, Gujarat, Iran, Yaman dan Arabia Selatan. Pada abad ke-5
sebelum Masehi Kepulauan Melayu telah menjadi tempat persinggahan para pedagang
yang berlayar ke Cina dan mereka telah menjalin hubungan dengan masyarakat
sekitar Pesisir. Kondisi semacam inilah yang dimanfaatkan para pedagang Muslim
yang singgah untuk menyebarkan Islam pada warga sekitar pesisir.
Menurut Uka Tjandra Sasmita, prorses
masukya Islam ke Asia Tenggara yang berkembang ada enam, yaitu:
1. Saluran
perdagangan
Pada taraf permulaan, proses
masuknya Islam adalah melalui perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan
pada abad ke-7 hingga ke-16 membuat pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia dan
India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian Barat,
Tenggara dan Timur Benua Asia. Saluran Islamisasi melaui perdagangan ini sangat
menguntungkan karena para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan
perdagangan, bahkan mereka menjadi pemilik kapal dan saham. Mereka berhasil
mendirikan masjid dan mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah
mereka menjadi banyak.
2. Saluran
perkawinan
Dari sudut ekonomi, para pedagang
Muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada kebanyakan pribumi,
sehingga penduduk pribumi terutama puteri-puteri bangsawan, tertarik untuk
menjadi isteri saudagar-saudagar itu. Sebelum dikawin mereka di islamkan
terlebih dahulu. Jalur perkawinan ini jauh lebih menguntungkan apabila antara
saudagar Muslim dengan anak bangsawan atau anak raja dan anak adipati, karena
raja dan adipati atau bangsawan itu kemudian turut mempercepat proses
Islamisasi.
3. Saluran Tasawuf
Pengajar-pengajar tasawuf atau para
sufi selain mengajarkan telosofi. Mereka mahir dalam soal magis dan mempunyai
kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Diantara mereka juga ada yang mengawini
puteri-puteri bangsawan setempat. Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan
kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang
sebelumnya menganut agama Hindu, Diantara ahli-ahli tasawuf yang memberikan
ajaran yang mengandung persamaan dengan alam pikiran pribumi pra-Islam itu.
4. Saluran
pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui
pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru
agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu, calon ulama, guru
agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari pesantren, mereka
pulang ke kampung masing-masing atau berdakwak ketempat tertentu mengajarkan
Islam.
5. Saluran
kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian
yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. Dikatakan, Sunan Kalijaga
adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah
meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik dari
cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam cerita itu di sisipkan ajaran
nama-nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lainnya juga dijadikan alat
Islamisasi, seperti sastra (hikayat, babad dan sebagainya), seni bangunan dan
seni ukir.
6. Saluran politik
Salah satu contohnya berada Di
Maluku dan Sulawesi selatan, kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya
memeluk Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu
tersebarnya Islam di daerah ini. Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun
di Indonesia Bagian Timur, demi kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam
memerangi kerajaan-kerajaan non Islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis
banyak menarik penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam. [1]
C. Perkembanggan Islam di Asia Tenggara
Sebagaimana telah diuraikan di atas,
pada term penyebaran Islam di Asia Tenggara yang tidak terlepas dari kaum
pedagang Muslim. Hingga kontrol ekonomi pun di monopoli oleh mereka. Disamping
itu pengaruh ajaran Islam sendiripun telah mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan Masyarakat Asia Tenggara.
Islam mentransformasikan budaya
masyarakat yang telah di-Islamkan di kawasan ini, secara bertahap. Islam dan
etos yang lahir darinya muncul sebagai dasar kebudayaan. Namun dari masyarakat
yang telah di-Islamkan dengan sedikit muatan lokal. Islamisasi dari kawasan
Asia Tenggara ini membawa persamaan di bidang pendidikan. Pendidikan tidak lagi
menjadi hak istimewa kaum bangsawan. Tradisi pendidikan Islam melibatkan
seluruh lapisan masyarakat. Setiap Muslim diharapkan mampu membaca al-Qur’an
dan memahami asas-asas Islam secara rasional dan dengan belajar huruf Arab
diperkenalkan dan digunakan di seluruh wilayah dari Aceh hingga Mindanao.
Bahasa-bahasa lokal diperluasnya dengan kosa-kata dan gaya bahasa Arab. Bahasa
Melayu secara khusus dipergunakan sebagai bahasa sehari-hari di Asia Tenggara
dan menjadi media pengajaran agama. Bahasa Melayu juga punya peran yang penting
bagi pemersatu seluruh wilayah itu.
Sejumlah karya bermutu di bidang
teologi, hukum, sastra dan sejarah, segera bermunculan. Banyak daerah di
wilayah ini seperti Pasai, Malaka dan Aceh juga Pattani muncul sebagai pusat
pengajaran agama yang menjadi daya tarik para pelajar dari sejumlah penjuru
wilayah ini.
System pendidikan Islam kemudian
segera di rancang. Dalam banyak batas, Masjid atau Surau menjadi lembaga pusat
pengajaran. Namun beberapa lembaga seperti pesantren di Jawa dan pondok di
Semenanjung Melaya segera berdiri. Hubungan dengan pusat-pusat pendidikan di
Dunia Islam segera di bina. Tradisi pengajaran Paripatetis yang mendahului
kedatangan Islam di wilayah ini tetap berlangsung. Ibadah Haji ke Tanah Suci di
selenggarakan, dan ikatan emosional, spritual, psikologis, dan intelektual
dengan kaum Muslim Timur Tengah segera terjalin. [2]
D. Masuknya
Islam Ke Indonesia
Terdapat
beberapa perbedaan pendapat dikalangan ahli sejarah mengenai masuknya islam
pertama kali di indonesia. Berikut pendapat para ahli sejarah tersebut :
1. Menurut Zainal Arifin Abbas, Agama
Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M (684 M). Pada tahun tersebut datang
seorang pemimpin Arab ke Tiongkok dan sudah mempunyai pengikut dari Sumatera
Utara. Jadi, agama Islam masuk pertama kali ke Indonesia di Sumatera Utara.
2. Seminar tentang masuknya Islam ke
Indonesia di Medan tanggal 17-20 Maret 1963, mengambil kesimpulan bahwa Islam
masuk ke Indonesia pada abad I H/abad 7 M langsung dari Arab. Daerah pertama
yang didatangi ialah pesisir Sumatera.
Wan
Husein Azmi mengemukakan dalam makalahny, ada tiga teori tentang kedatangan
islam ke wilayah melayu, yaitu ;
1. Teori
arab, yaitu datangnya islam ke melayu secara
langsung dari Arab, karena muslim wilayah melayu berpegang pada madzhab Syafi’i
yang lahir di semenanjung tanah arab. Teori ini di sokong oleh Sir John
Crawford.
2. Teori
india, yakni bahwa islam datang ke india.
Teori ini lahir selepas tahun 1883 M., dibawa oleh C. Snouch Hurgronye.
Pendukung teori ini , diantaranya adalah Dr. Gonda, Van Ronkel, Marrison, R.A.
Kern, dan C.A.O. Van Nieuwinhuize.
3. Teori
cina, yakni bahwa islam datang kewilayah
nusantara dari Cina. Teori ini kemukakan oleh Emanuel Gidinho de Eradi, seorang
scientis Spanyol.
Kennet
W.morgan menerangkan bahwa berita yang dapat dipercaya tentang islam di
indonesia yang mula-mula sekali terdapat dalam berita Marcopolo. Dalam
perjalanannya kembali ke Venezia pada tahun 692 (1929 M)., marcopolo setelah bekerja
pada kubilai Khan di Tiongkok, singgah diperlak, sebuah kota dipantai utara
sumatra. Menurutnya penduduk perlak ketika itu diislamkan oleh pedagang yang
dia sebut kaum saracen. Wilayah-wilayah pangeran disekitar perlak didiami oleh
penyembah berhala yang belum beradab. Disamara marcopolo menanti angin selama
lima bulan. Disitu ia dan anggota rombongannya harus menyelamatkan diri dari
serangan orang-oramg biadab didaerah itu yang mendirikan banteng yang dibuatnya
dari pancang-pancang kota samara menurut pemberian amrcopolo yang tak jauh dari
situ, yang dia sebut basma, kemudian dikenal dengan nama samudra dan pasai, dan
buah kota yang dipisahkan oleh sungai pasai, yang tidak jauh letaknya disebelah
utara perlak (P.A Hoesein Djajadiningrat, dkk., 1963 :119).[3]
a. Perkembangan Islam di beberapa
wilayah Nusantara (Indonesia)
1. Di Sumatra
Kesimpulan hasil seminar medan
diatas, dijelaskan bahwa wilayah nusantara yang mula-mula dimasuki islam adalah
pantai barat pulau sumatra dan daerah pasai yang terletak di Aceh Utara yang
kemudian masing-masing kedua daerah tersebut berdiri kerajaan islam yang
pertama yaitu kerajaan perlak dan samudra pasai. Menurut keterangan Prof. Aly
Hasmy dalam makalah pada seminar “sejarah masuk dan berkembangnya Islam di Aceh
“ yang di gelar tahun 1978 disebutkan bahwa kerajaan samudra pasai lah kerajaan pertama dinusantara dengan rajanya yang pertama
adalah Sultan Malk Al-shaleh (1261-1291). Sultan Malik As-Saleh sendiri semula bernama
Merah Silu setelah mengawini putri raja Perlak kemudian masuk islam berkat
pertemuannya dengan utusan Syarif Mekkah yang kemudian memberi gelar Sultan
Malik as-Saleh.
Kerajaan islam samudra pasai
adalah kerajaan islam pertama di
indonesia. Kemunculan sebagai kerajaan islam diperkirakan sekitar awal atau
pertengan abad ke-13 M sebagai hasil proses Islamisasi daerah-daerahpantai yang
pernah disinggahi oleh para pedagang muslim sejak abad ke-7 M, dan seterusnya.
Raja pertama adalah Malik as-Sholeh
pulau sumatara adalah daerah nusantara yang
paling awal melakukan kontak dengan para saudagar muslim Sebelum sampai di
Cina, para pedagang dari Arab, Persia dan India singgah di pelabuhan-pelabuhan
di sepanjang pantai Sumatera. Pada saat yang sama kerajaan sriwijaya sedang
mengalami kemunduran, pusat-pusat pelabuhan dagang terus bergeser kearah utara.
Keberadaan para saudagar muslim merupakan sumber ekonomi yang sangat
menguntungkan. Keunggulan pedagang muslim memudahkan mereka memantapkan posisi,
sehingga dengan mudah bisa masuk kelingkaran istana melalui perkawinan dengan
perempuan dari kalangan bangsawan setempat. Letak kerajaan samudra pasai berada
di pesisir timur laut aceh (Aceh Utara sekarang). Kerajaan samuda pasai ini
berdiri sampai tahun 1524 M.
2. Di Jawa
Benih-benih kedatangan Islam di
pulau Jawa sebenarnya sudah dimulai pada abad pertama Hijriyyah atau abad ke-7
M. Hal ini di tuturkan oleh Prof.Buya Hamka dalam bukunya Sejarah umat Islam,
bahwa pada tahun 674 M sampai 675 M. Sahabat Nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan pernah
singgah di tanah Jawa (kerajaan Kalingga) menyamar sebagai pedagang. Bisa jadi
Muawiyyah saat itu baru penjajagan saja, tapi pposes dakwah selanjutnya
dilakukan oleh para da’i yang berasal dari Malaka atau kerajaan Pasai sendiri.
Sebab saat itu lalu lintas atau jalur hubungan antara Malaka dan pasai di satu
pihak dengan Jawa dipihak lain sudah begitu pesat.
Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau
Jawa selanjutnya dilakukan oleh para Wali sanga, yaitu :[4]
a. Maulana Malik Ibrahim ( Sunan Gresik
)
b. Raden Ali Rahmatullah ( Sunan ampel
)
c. Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku (
Sunan Giri )
d. Makhdum Ibrahim ( Sunan Bonang )
e. Raden Syahid ( Sunan Kalijaga)
f. Syarifuddin ( Sunan Drajat )
g. Syarif Hidayatullah ( Sunan Gunung
Jati )
h. Raden Umar Said ( Sunan muria )
3. Di Sulawesi
Ribuan pulau yang ada di Indonesia,
sejak lama telah menjalin hubungan dari pulau ke pulau. Baik atas motivasi
ekonomi maupun politikdan kepentingan kerajaan. Hubungan ini pula yang
mengantar dakwah menembus dan merambah Sulawesi. Dan di Sulawesi terdapat kerajaan
Gowa yang pada saat itu mempunyai hubungan baik dengan Ternate di bawah
pimpinan Babullah yang telah menerima Islam lebih dahulu. Melalui seorang da’i
bernama Datuk Ri Bandang agama Islam masuk ke kerajaan ini dan pada tanggal 22
September 1605 Karaeng Tonigallo, raja Gowa yang pertama memeluk Islam yang
kemudian bergelar sultan Alaudin Al-Awwal (1591-1636) dan di ikuti oleh perdana
mentri dan atau wazir besarnya.
Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam Gowa Tallo menyampaikan pesan Islam kepada kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone. Raja Luwu segera menerima pesan islam di ikuti oleh raja Wajo tanggal 10 Mei 1610 dan raja Bone yang bergelar Sultan Adam menerima Islam tanggal 23 November 1611. Dengan demikian Gowa (Makassar) menjadi kerajaan yang berpengaruh dan di segani.
Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam Gowa Tallo menyampaikan pesan Islam kepada kerajaan-kerajaan lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone. Raja Luwu segera menerima pesan islam di ikuti oleh raja Wajo tanggal 10 Mei 1610 dan raja Bone yang bergelar Sultan Adam menerima Islam tanggal 23 November 1611. Dengan demikian Gowa (Makassar) menjadi kerajaan yang berpengaruh dan di segani.
4. Di Kalimantan
Islam masuk ke Kalimantan atau yang
lebih dikenal dengan Borneo melelui tiga jalur. Jalur pertama melalui malaka
yang di kenal sebagai kerajaan Islam setelah perlak dan Pasai. Jatuhnya Malaka
ke tangan Portugis kian membuat dakwah semakin menyebar sebab para mubalig dan
komunitas muslim kebanyakan mendiami pesisir barat Kalimantan. Jalur kedua,
Islam datang disebarkan oleh para mubalig dari tanah Jawa. Ekspedisi dakwah ke
Kalimantan ini mencapai puncaknya saat kerajaan Demak berdiri.
5. Di Maluku
Kepulauan Maluku terkenal di Dunia
sebagai penghasil rempah-rempah, sehingga menjadi daya tarik para pedagang
asing, tak terkcuali para pedagang muslim baik dari Sumatra, Jawa, Malaka atau
dari mancanegara. Hal ini menyebabkan cepatnya perkembangan dakwah Islam di
kepulauan ini. Islam masuk ke Maluku sekitar pertengahan abad ke-15 atau
sekitartahun 1440 di bawa oleh para pedagang muslim dari Pasai, Malaka dan Jawa
(terutama para Da’i yang dididik oleh para wali sanga di jawa). Tahun 1460 M,
Vongi Tidore, raja ternate masuk islam. Namun menurut H.J De Graaft (Sejarawan
Belanda) bahwa raja ternate yang benar-benar muslim adalah Zaenal Abidin
(1486-1500 M). Setelah itu Islam berkembang ke kerajaan-kerajaan yang ada di
Maluku. Tetapi di antara sekian banyak kerajaan Islam yang paling menonjol
adalah dua kerajaan, yaitu Ternate dan Tidore.
Raja-raja Maluku yang masuk Islam
seperti :
a. Raja Ternate yang bergelar Sultan
Mahrum (1465-1486)
b. Setelah beliau wafat digantikan oleh
Sultan Zaenal Abidin
c. Raja Tidore yang kemudian bergelar
Sultan Jamaluddin
d. Raja Jailolo yang berganti nama
dengan Sultan Hasanuddin
e. Pada tahun 1520 Raja Bacan masuk
Islam dan bergelar Zaenal Abidin.
E. Masuknya Islam ke Negara-Negara di Asia Tenggara
1. Malaysia
Malaysia menganut sistem politik
yang mirip dengan inggris yaitu demokrasi liberal sampai taun 1960,kemudian
pada tahun 1963 terbentuklah federasi malaysia.pada tahun sekitar 1984 brunai
memisakan diri dari malaysia dan mendapatkan kemerdekaan pada tanggal 1 januari
1984.pada tahun 1965 singapura juga melepaskan diri dari Malaysia.
2. Brunai Darussalam
Brunai Darussalam adalah sebuah
negara kecil yang terletak di asia tenggara,tepatnya di bagian utara pulau
kalimantan.
Kerajaan Brunai Darussalam mempunyai
corak pemerintahan monarki konstitusional dengan sultan yang menjabat sebagai
kepala negara sekaligus kepala pemerintahan,merangkap sebagai perdana menteri
dan menteri pertahanan dengan di bantu oleh dewan penasihat kesultanan dan di bantu
oleh beberapa menteri.
3. Fillipina
Orang-orang muslim filipina disebut
dengan orang moro.jumlah masyrakat
moro sekitar 9% total dari populasi rakyat filipina.mayoritas kaum moro bekerja
sebagai petani dan nelayan.
Islam di asia menurut Dr. Hamid mempunyai
3 bentuk penyebaran. Pertama, penyebaran Islam melahirkan mayoritas penduduk.
Kedua, kelompok minoritas Islam. Ketiga, kelompok negera negara Islam
tertindas.
“Dalam bukunya yang berjudul Islam Sebagai Kekuatan
International, Dr. Hamid mencantumkan bahwa Islam di Philipina merukan
salah satu kelompok minoritas diantara negara negara yang lain. Dari statsitk
demografi pada tahun 1977, Masyarakat Philipina berjumlah 44. 300.000 jiwa.
Sedangkan jumlah masyarakat Muslim 2.348.000 jiwa. Dengan prosentase 5,3%
dengan unsur dominan komunitas Mindanao dan mogondinao.”
Sejarah masuknya Islam masuk ke
wilayah Filipina Selatan, khususnya kepulauan Sulu dan Mindanao pada tahun 1380
M. Seorang tabib dan ulama Arab bernama Karimul Makhdum dan Raja Baginda tercatat
sebagai orang pertama yang menyebarkan ajaran Islam di kepulauan tersebut.
Menurut catatan sejarah, Raja Baguinda adalah seorang pangeran dari Minangkabau
(Sumatra Barat). Ia tiba di kepulauan Sulu sepuluh tahun setelah berhasil
mendakwahkan Islam di kepulauan Zamboanga dan Basilan. Atas hasil kerja
kerasnya juga, akhirnya Kabungsuwan Manguindanao, raja terkenal dari
Manguindanao memeluk Islam. Dari sinilah awal peradaban Islam di wilayah ini
mulai dirintis. Pada masa itu, sudah dikenal sistem pemerintahan dan peraturan
hukum yaitu Manguindanao Code of Law atau Luwaran yang didasarkan atas Minhaj
dan Fathu-i-Qareeb, Taqreebu-i-Intifa dan Mir-atu-Thullab. Manguindanao
kemudian menjadi seorang Datuk yang berkuasa di propinsi Davao di bagian
tenggara pulau Mindanao. Setelah itu, Islam disebarkan ke pulau Lanao dan
bagian utara Zamboanga serta daerah pantai lainnya. Sepanjang garis pantai
kepulauan Filipina semuanya berada dibawah kekuasaan pemimpin-pemimpin Islam
yang bergelar Datuk atau Raja. Menurut ahli sejarah kata Manila (ibukota
Filipina sekarang) berasal dari kata Amanullah (negeri Allah yang aman).
Pendapat ini bisa jadi benar, mengingat kalimat tersebut banyak digunakan oleh
masyarakat sub-kontinen.[5]
4. Thailand
Islam di thailand tergolong
minoritas karena hampir 95% penduduk thailand memeluk agama budha.sebenarnya
pemerintah thailand menyediakan dana keagamaan.kaum muslim di perbolehkan
da’wah,sekolah,membentuk organisasi dan mengelola penerbitan litelatur
keagamaan.
5. Singapura
Sekitar 14,9% masyarakat singapura
menganut agama islam,di negara singapura terdapat Departemen Urusan Agama Islam
dan Majelis Agama Islam Singapura.dan bayak lagi organisasi Islam lainnya.
Dari sekian banyak negara di asia tenggara hanya Indonesia saja
yang mempunyai mayoritas penduduk Islam,bahkan indonesia mendapat predikat
negara muslim terbesar di dunia,dengan 90% total penduduk mengaku Islam.
Sebagian besar agama Islam menyentuh semua negara di
asia tenggara walaupun ada sebagian yang minoritas.
6. Muangthai
Di
muangthai terdapat
sekitar 2,2 juta kaum muslimin atau 4 % dari pendudukumumnya. Muangthai dibagi
menjadi 4 propinsi, yang paling banyak menganut Islam yaitudi propinsi bagian
selatan tepatnya di kota Satun, Narathiwat, Patani dan Yala. Pekerjaankaum
muslimin Muangthai cukup beragam, namun yang paling dominan adalah
petani,pedagang kecil, buruh pabrik, dan pegawai pemerintahan. Agama Islam di
Muangthaimerupakan minoritas yang paling kuat di daerah Patani pada awal abad
ke-17 pernahmenjadi salah satu pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara dan
menghasilkan ulamabesar seperti Daud bin Abdillah bin Idris al-Fatani.Di
Semenanjung Malaya, Islam mula-mula meyakinkan penguasa setempat di kotaMalaka
yang tadinya berada di bawah kekuasaan raja Siam yang beragama Budha. Sekianabad
sebelumnya telah datang agama Hindu dan Budha, beliau membangun sebuahperadaban
dengan bukti meninggalkan berkas-berkasnya pada rakyat. Menurut Geertzketika
Islam tiba pengaruhnya hanya terbatas pada masyarakat ras melayu, sebelum
Islamdapat meluas lebih dalam di daratan Asia dibendung oleh kolonialisme yang
sebagaikekuatan baru menyebar luas di seluruh kawasan.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Kawasan Asia Tenggara secara
geografis meliputi beberapa Negara yaitu, Kamboja, Laos, Myanmar,Thailand, Vietnam,
Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura, timor leste.
Negara-negara ini mempunyai identitas dan cirri khas tersendiri
Awal mulanya Negara-negara ini
memeluk agama hindu-budha, kemudian islam datang, dan waktu itu orang islam
melakukan perdagangan, karena hubungan perdagangan itu berjalan lancar dan
saling menguntungkan, akhirnya agama islam disebarkan dan di ajarkan kepada
penduduk pribumi. Meskipun pada awalnya ada kendala dan penolakan dari sebagian
orang pribumi tetapi dengan kemampuan dan metode dakwah dari orang islam yaitu
dengan cara perdagangan, melakukan perkawinan, dan berkoalisi politik dengan
raja-raja sekitar maka mampu mengajak masyarakat sekitar mengikuti dan masuk
agama islam dan mengembangkanya dengan banyak berdiri masjid-masjid,
pesantren-pesantren, para ulama dan kiai, juga banyak berdiri kerajaan islam
dibeberapa Negara di asia tenggara.
Indonesia khususnya aceh adalah
daerah paling barat dari kepulauan Nusantara adalah yang pertama kali menerima
agama islam dan berdiri kerajaan islam yang pertama yaitu kerajaan Pasai.
B. Saran
Demikian
makalah yang
berjudul “sejarah peradaban islam diasia
tenggara” Penulis buat. Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini
banyak kekurangan. Maka, kritik dan saran konstruktif penulis harapkan demi
terciptanya makalah yang lebih baik. Semoga makalah ini menjadi motivator dan
inspirator bagi kita semua.
[5] http://cintailmoe.wordpress.com/2008/04/07
/ sejarah-islam-di-filipina / diakses tanggal 1 maret 2010
DAFTAR PUSTAKA
M.Abdul
Karim, Sejarah Peradaban Pemikiran Islam,Yogyakarta:Pustaka,2007 Supriyadi
dedi. M.Ag sejarah peradaban islam. 2008 pustaka setia. Bandung
Syukur
fathah. 2009.sejarah peradaban islam. Pustaka rizki putra.semarang
http://cintailmoe.wordpress.com/2008/04/07
/ sejarah-islam-di-filipina / diakses tanggal 1 maret 2010
A.Syalabi, 2000, Sejarah dan Kebudayaan Islam.Al-Husna Zikra
: jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar