Senin, 11 Desember 2017

AR-RAWI

MAKALAH
TENTANG AR-RAWI
DI
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 9
                                    NAMA             :  YURIA PUTRI
                                                             : JULISMA
          : YULIANA
                                           UNIT: A    Prodi: PAI
                                                   






                                      STAIN GAJAH PUTIH
                         TAHUN AJARAN 2013/2014
                                    KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr. Wb
Bismillahirrohmanirrohim.
Hanya bagi Allah segala puji syukur kita panjatkan karena atas hidayah dan petunjuk-Nya kita berada diatas jalan yang lurus (Ashiraathal – Mustaqiim) ini, yaitu dinul-Islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW keluarga, sahabat, serta para pengikutnya hingga yaumil akhir. Atas izin dan kehendak-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas rangkuman buku ini dengan judul “TENTANG AR-RAWI”.
Dalam penulisan dan penyusunan tugas ini, tentunya banyak menemui hambatan dan kesulitan, tapi syukur Alhamdulillah saya dapat mengatasi dan akhirnya dapat saya selesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Saya menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih banyak kesalahan dan kekurangan yang masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan, dan semoga tugas ini dapat berguna bagi kita semua dikemudian hari, khususnya bagi saya dan umumya bagi pembaca semuanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Takengon, 19 NOVEMBER 2013
                                                                                                                Wassalam.
                                                                                                            Penyusun





PEMBAHASAN
TENTANG RAWI
THABAQATUR-RUWAT
Thabaqah yaitu hal-hal, martabat-martabat , atau derajat-derajat.
Ruwat yaitu orang-orang yang meriwayatkan, yakni rawi-rawi. Jadi Thabaqatur-Ruwat ialah hal-hal martabat-martabat atau derajat bagi beberapa rawi.
Persamaan beberapa rawi dalam satu urusan, macam-macam urusannya:
a.     Bersamaan hidup dalam satu masa
b.     Bersamaan tentang umur, (kurang lebih)
c.      Bersamaan tentang menerima Hadist dari Syaikh-Syaikh
d.     Baersamaan tentang bertemu Syaikh-Syaikh

NEGERI RAWI-RAWI
Negeri rawi-rawinya yaitu :
a.     Negeri asal mereka
b.     Negeri tempat kelahiran mereka
c.      Negeri tempat mereka meninggal
d.     Negeri tempat tinggal  mereka

TARIKH RAWI-RAWI
Tarikh rawi-rawi adalah hari,tanggal,bulan dan tahun lahirnya seseorang rawi dan wafatnya seseorang rawi.
Contoh
Dalam kitab “AL-Madkhal”, imam Hakim berkata: Aku pernah dengar Aba Ali al-Hafizh berkata: “ Tatkala ‘Abdullah Ishaq al- Kirmani menceritakan Hadist dari Muhammad Abi Ya’qub, aku datang kepadanya.






TENTANG NAMA-NAMA RAWI

Nama asal bagi seseorang rawi yang bukan:
a.     Gelaran
b.     Nama keturunan
c.      Nama bangsa
d.     Nama sindiran
e.     Nama yang di permulaannya ada kata-kata: ab (aba,abu,)umm bin atau bint
contoh
Al-Husain bin al-Husain, Shafwan bin Shafwan, ‘Adi bin’ Adi, AL-Hajjaj bin al-Hajjaj.

ASH-SHAHABAH
Ash-shahabah ialah sahabat-sahabat nabi. Kalau seorang di sebut Shahabi.
Golongan sahabat Nabi saw; karena ada banyak rawi yang di katakan sahabat, padahal sebenarnya mereka bukan sahabat , seperti:
1.     Shal bin Haritsah al-anshari
2.     Yazid bin Na’amah
3.     Abdullah bin Nasikh al-Hadlarami
Beberapa rawi diperselisihkan ‘ulama –ulama tentang jadi sahabat saw seperti:
1.     Atha’ bin Ibrahim
2.     Amr bin Salimah
3.     Abdullah ash-Shunabihi
4.     Yasdad al-Farisi
5.     Tamam bin ‘Abbas
6.     Tsabit bin ash-Shamit
7.     Amr bin Sufyan
8.     Hakim bin Mu’awiah
9.     Khalid bin Zaid bin Haritsah
10.                        Syaibah bin Abdirrahman






THABAQAH SHABAT

Ath-Thabaqah adalah shabat-shabat nabi saw. Satu thabaqat  di pandang dari keshabatan mereka dengan nabi saw dan 12 tabaqah kalau di pandang dari jurusan lain.
            Memandang dari sering berkumpul dengan Nabi saw dan banyak meriwayatkan dari Nabi, adalah shabat-shabat 3 tabaqah:
1.     Kibarush-Shahabat
2.     Ausatush-Shahabat
3.     Shagharush-shahabat

JALAN MENGENAL SHAHABAT
Menetapkan siapa yang masuk dalam golongan shahabat Nabi saw. Ada beberapa jalan:
1.     Dengan jalan khabar matawatir
2.     Dengan  jalan tersiar masyhur
3.     Dengan jalan  di saksikan oleh seorang shahabi yang sudah terkenal
4.     Dari omongan salah seorang tabi’I yang kepercayaan

SHIFAT SHAHABAT
Diri shahabat-shahabat tidak perlu di periksa, hanya perlu periksa hadist yang mereka wirayatkan atau ceritakan: adakah keliru atau tidak. Cara memeriksanya, ialah membanding-membandingkan atau cara mencocok dengan lain-lain dalil atau keterangan.

AT-TABI’UN
            Tabi’I yaitu orang-orang yang mengikuti. Buat seseorang di sebut tabi’i. Jadi tabi’I adalah pengikut-pengikut shahabat yang beragama islam sampai matinya.
Golongan tabi’I di bagi 3 :
1.     Kibarut-Tabi’in
2.     Ausathut-Tabi’in
3.     Shigharut-Tabi’in



SHIFAT TABI’IN

            Di antaranya kepercayaan, dan ada yang tidak kepercayaan atau lemah.
Tabi’in yang lemah :
1.     Khalid bin ‘Urfuthah
2.     Khumail bin Abdurrahman
3.     Ziad bin Umaiyah
4.     Sa’d bin sa’id
5.     Sa’d bin Zaum
6.     Samurah bin Sahm
7.     ‘Abdullah bin Zuhal
8.     ‘Abdullah bin Mu’aniq

ATBA’UT-TABI’IN
            At-ba’ yaitu orng-orang yang mengikuti. Kalau orang di sebut taba atau Tabi. At-ba’uttabi’in adalah orang-orang yang mengikuti Tabi’in atau pengikut-pengikut.
Nama-nama At-ba’uttabi’in;
1.     Hamzah bin Habib, seorang Imam dari ahli-ahli qiraat (membaca Quran),(luqathuddurar 55)
2.     Amr bin Syu’aib,  seorang kepercayaan, (Qurratul Aini 19)
3.     Sufyan at-Tammar, salah seorang At-ba’uttabi’in besar, lagi kepercayaan. (Fat-hul Bari 3:165)
4.     Ja’far bin Muhammad bin’Ali bin al-Husain, seorng Imam yang kepercayaan, (AI-Is’af)
5.     Sa’dan bin sa’id , seorang kepercayaan , (Taujihun –Nazhar 166)
6.     Muhammad bin Abil-Jahm. (Tarjid Asma shahabat 2:60)

AL-MUKHADLRAMUN
            Al-mukhadlramun yaitu orang-orang yang hidup separuh umur di masa jahiliyah dan separoh di masa sesudah timbul agama islam. Untuk seorang di sebut Mukhadlramun.
Mukhadlramun ada dua golongan:  
1.     Ada yang masuk  Islam ketika Nabi saw. Masih hidup
2.     Ada yang masuk Islam sesudah Nabi saw. Wafat



Bebepa orang Mukhadlramun dua golongan:
      Ini semua masuk Islam ketika Nnabi saw. Hidup

1.     Zaid bin Wahb
2.     Qais bin Abi Hazim
3.     Abu Muslim al-Khaulani
4.     Abu’Abdillah adl-Dliba’i
5.     Suwaid bin Ghaflah
6.     ‘Amr bin Maimum al-Azdi
7.     Harimbin Quthbah
Ini masuk islam sesudah Nabi saw. Wafat
8.     Jubair bin Nufail
9.     Bard bin ‘Amir al-Hadzali
10.                        Laila binti al-judi
11.                        Al-Harits bin ‘Abd
12.                        Nu’aim al-Hibr
13.                        Abul-Aliah ar-Riyahi
14.                        Abu Muslim al-Jahili

Al-MAULA
            Maula artinya tuan, penghulu, raja, orang yang memerdekakan, hamba, orang yang di merdekakan, orang yang bersumpah atau berjanji. Kalau banyak di sebut Al-Mawali (mawali).
Contoh
a.     Jundab bin Amr ad-Dausi, di katakan ‘’halif Bani Umaiyah’’, maknanya Jundab ada mengikat perjanjian akan setia dan bertolong-tolongan  Bani Umayah.
b.     Kharijah bin Amr di katakan ‘’halif keluarga Abi Sufyan’’
c.      Sa’id bin Qisyb al-Azdi di katakan ‘’hanif Bani Abdi Manaf’’
d.     Ziad bin al-Akhras di katakan ‘’halif Kaum Anshar’’
e.     Imam Malik bin Anas di katakan jadi maula golongan Taim dari bangsa Qurisy sebab perjanjian (sumpahan) setia.





TENTANG KUN-YAH

            Ku-yah ialah nama panggilan permulanya ada: ab (aba, abi, abu), ibin atau binat dan um, seperti:
Aba bakar, Abi bakar,Abu bakar, Ummu Salamah, Ibnu Abi Habibah,
Kalau banyak di sebut Kinan atau Kunan.
Contoh
1.     Abu Bakar bin Abdirrahman: Abu Bakar satu kun-yah sedang namanya juga Abu Bakar .Maka kun-yahnya jadi nama asalnya
2.     Ibnu Juraij : ia mempunyai dua kun-yah: Abul-Walid dan Abu-Khalid. Taga-tiganya terpakai.

TENTANG LAQAB-LAQAB
            Laqab artinya gelaran, yakni satu nama yang di gelarkan kepada seseorang, seperti:
1.     Abdurrahman bin Hurmus ini nama asalnya gelerannya Al-A’raj
2.     Asma binti Ja’far nama asalnya gelarannya Dzatun Ni-thaqain
3.     Muhammad bin Ja’far nama asalnya gelarannya Ghundar
4.     Al-Aswad bin Amir nama asalnya gelarannya Syadzan.
Contoh
1.     Adl-Dlal artinya otang yang sesat
2.     Adl-Dla’if artinya orang  yang lemah
3.     Al-Qawi artinya orang yang kuat
4.     Al-Kadzub artinya yang banyak dusta
5.     Ash-Shaduq artinya orang yang sangat benar
Gundar: di gelarkan kepada
a.     Muhammad bin ja’far Abu Bakar al-Bashr
b.     Muhammad bin ja’far Abul-Hasan ar-Razi
c.      Muhammad bin ja’far Abu Bakar al-Baghdadi al-Hafizh
d.     Muhammad bin ja’far Abuth-Thayib al-Baghadi
e.     Muhammad bin ja’far Abu Bakar al-Qadi al-Baggdadi
f.       Muhammad bin ja’far Abu Bakar  an-Najjar






TENTANG NASAB-NASAB

            Nasab-Nisab ialah mensifat, menyadarkan, atau membangsakan. Kalau banyak di katakan Ansab.
            Ada kalanya nasab betul-betul di sifatkan seperti:
a.     Abu Lubabah al-Badri
b.     Aminah Bintul-Abbas bin Abdil-Muth-thalib bin Hasyim al-Hasyimiyah
c.      Hamzah bin Habib az-Zaiyat al-Muqri

NISBAH KEPADA DATUK
            Banyak rawi yang tidak di sebut nama bapak-bapak kelima dan mereka, tetapi di pakai nama datuk yang pertama atau datuk yang ke dua, yang ke tiga, ke empat ,dll.
Seperti
1.     Ahmad bin Waqid
2.     Shalid bin Haiyan
3.     Umaiyah binti Abdul-Muth-thalib
4.     Zur’ah bin Saif bin Dzi Yazn al-Himyari


















KESIMPULAN

Thabaqatur-Ruwat adalah hal-hal martabat atau derajat-derajat bagi beberapa rawi. Negeri-negeri rawi :
a.      Negeri asal
b.     Negeri tempat kelahiran
c.      Negeri tempat mereka meninggal
d.     Negeri tempat tinggal
Tarikh rawi ialah hari, tanggal, bulan dan tahun lahirnya rawi dan wafatnya seorang rawi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar